Menciptakan hunian yang nyaman tidak hanya didukung oleh dekorasi yang anggun dan kreatif.
Namun keamanan dari setiap elemen yang ada di dalam rumah juga harus dipertimbangkan.
Apabila rumah Anda bertingkat maka dipastikan membutuhkan tangga sebagai kanal yang mudah.
Tangga yang dibuat dilarang sembarangan.
Ada standar-standar yang harus dipenuhi demi kenyamanan bagi setiap orang yang menggunakannya.
Standar tersebut bukan hanya material, akan tetapi juga ukuran dari setiap penggalan yang ada pada tangga.
Komponen Tangga
Terdapat banyak komponen pada tangga yang perlu diperhatikan satu per satu.
Komponen utama tersebut terdiri dari anak tangga, bordes, dan railing tangga.
Masing-masing dari penggalan ini mempunyai hukum ukuran yang ideal untuk keamanan Anda.
Sebelum itu Anda juga perlu mempelajari lebih detail mengenai bagian-bagian yang ada pada tangga.
Berikut penjelasannya.
Anak tangga, merupakan komponen primer pada tangga yang berfungsi sebagai daerah berpijaknya kaki Anda menuju lantai atas atau sebaliknya.
Bentuknya bermacam-macam.
Ada yang balok, persegi panjang, jajar genjang, sampai segitiga.
Bahkan bentuk-bentuk anak tangga yang tidak lumrah tidak akan menjadi duduk kasus selama ukurannya tidak menyalahi aturan.
Terdapat tinggi piijakan dan lebar pijakan pada anak tangga.
The 1996 Council of American Building Officials (CABO) and the 2000 International Code Council menganjurkan jarak tinggi pijakan antar anak tangga (unit rise) tidak lebih dari 7 ¾ inci.
Sedangkan lebarnya unit daerah berpijaknya kaki (unit run) tidak kurang dari 10 inci.
Anak tangga sebaiknya tidak melebihi dari 12 pijakan atau setara dengan 1,5-2 meter.
Jika melebihi dari jumlah tersebut maka harus dibuatkan bordes atau jeda untuk berhenti sejenak.
Induk Tangga, keberadaannya sangat penting lantaran berfungsi sebagai penguat utama dalam konstruksi tangga.
Letaknya pun bermacam-macam.
Untuk tangga beton, biasanya ia menyatu dengan anak tangga.
Ada pula induk tangga yang berada di tengah atau tepi anak tangga.
Posisi ini diaplikasikan untuk tangga besi dan tangga kayu.
Bordes, bidang datar yang mempunyai ukuran lebih lebar dari anak tangga.
Keberadaannya memungkinkan kaki sanggup melangkah 2 sampai 3 langkah.
Biasanya bordes dibuat untuk tangga yang mempunyai pijakan lebih dari 12 anak tangga.
Ibarat perjalanan mengendarai bus, bordes ialah haltenya.
Lebar bordes paling tidak sama dengan lebar tangga atau sekitar 90-120 cm pada bangunan.
Jika bentuk tangga Anda “L” maka bordes dibuat dengan bentuk bujur sangkar.
Namun apabila tangga Anda berbentuk “U”, maka bordesnya persegi panjang.
Railing, komponen tangga yang difungsikan sebagai pegangan ketika melaksanakan pijakan.
Sangat diharapkan jikalau pengguna tangga ialah kaum lansia.
Tingginya yang ideal untuk dipakai ialah antara 90-100 cm dari dasar anak tangga.
Railing terdiri dari beberapa komponen lagi yang mempunyai fungsi masing-masing.
Adapun rangkaian dari railing yaitu:
1. Hand Rail: penggalan teratas dari railing sebagai daerah pegangan ketika menaiki atau menuruni anak tangga.
Bahannya ada yang terbuat dari kayu, kaca, dan baja atau besi.
Bisa diadaptasi menurut kebutuhan dekorasi, keamanan, atau kenyamanan.
2. Shoe Rail: komponen detail dari tangga yang berada di penggalan bawah railing guna menopang sisi atas supaya lebih kuat.
3. Baluster: elemen tangga yang berada di antara hand rail dan shoe rail.
Terdiri dari kisi-kisi yang seharusnya mempunyai jarak tidak lebih dari 15 cm.
Bentuknya juga variatif, menyesuaikan dengan konsep tangga yang dibangun.
Ukuran Tangga
Berikut ukuran dari bagian-bagian tangga yang sanggup Anda terapkan untuk membuat kenyamanan.
Lebar tangga
Tangga yang dipakai untuk hunian keluarga, lebarnya ialah 80 cm.
Ukuran ini merupakan perhitungan secara umum dikuasai untuk 1 orang pengguna.
Di rumah, pemakainya tidak banyak orang sehingga dengan lebar tersebut sudah mencukupi untuk kanal keluarga.
Tinggi anak tangga
Ukuran tinggi yang ideal untuk anak tangga yaitu 16-18 cm.
Ini ialah ukuran secara umum di Indonesia yang mana menyesuaikan dengan rata-rata tinggi beserta ukuran kaki bangsa kita.
Bisa juga Anda memakai ukuran 14-15 cm, hanya saja tidak semua orang merasa nyaman dengan ukuran ini lantaran terlalu landai.
Kemiringan tangga
Nah, berbicara mengenai kemiringan tangga, hal ini berkaitan dengan seimbang tidaknya posisi pengguna ketika memakai tangga.
Banyak terjadi kecelakaan ketika menaiki atau menuruni tangga dikarenakan ukuran yang dipakai terlalu ekstream.
Idealnya, kemiringan tangga ialah 42 derajat.
Jika melebihi dari 42 derajat, tangga akan menjadi curam dan seram untuk dilewati.
Tinggi bebas berdiri
Tinggi bebas berdiri maksudnya ialah ukuran menurut rata-rata tinggi pengguna ketika berdiri di atas anak tangga.
Hal demikian supaya tidak terjadi benturan di kepala ketika menggunakannya.
Untuk ukuran di Indonesia, tinggi bebas berdirinya sekitar 2 meter.
Jadi di setiap anak tangga perlu dihitung tinggi ketika orang berdiri.
Tidak hanya pada anak tangga teratas.
Material Tangga
Dari sekian banyak desain tangga yang ditampilkan oleh stairbuilder, Anda juga harus menentukan material yang akan dipakai untuk merealisasikan tangga rumah idaman bersama keluarga.
Lumrahnya, pembuatan tangga memakai salah satu dari material ini:
1. Kayu
Tidak hanya pada penggunaan jendela, pintu, meja, kursi, dan furniture lainnya kayu dipilih untuk membuat nuansa natural.
Akan tetapi hal ini juga berlaku untuk tangga rumah yang akan mendekorasi ruangan Anda.
Alasan etnik dan estetika juga menjadi alasan mengapa kayu banyak dipakai untuk material tangga.
Sayangnya kayu tidak terlalu fleksibel dibuat beraneka macam.
Biasanya perancang mensiasatinya dengan menyebabkan kayu sebagai kombinasi dan materi pelengkap untuk material lain.
Harganya juga mahal jikalau Anda menginginkan kayu kualitas tinggi dengan ketahanan yang kuat.
Di sisi lain, kayu menjadi pilihan lantaran pengerjaannya relatif cepat.
2. Besi atau baja
Tangga bermaterial baja atau besi sangat cocok diaplikasikan jikalau Anda hendak membuat rumah minimalis dengan dekorasi yang minimalis pula.
Material ini menjadi incaran lantaran harganya murah dan proses pemasangannya juga tidak lama.
Tangga dari besi mempunyai kekuatan lebih kokoh dibandingkan berbahan kayu.
3. Beton
Material beton ialah material yang paling sering dipakai untuk pembuatan tangga.
Sebab ia sanggup dibuat menjadi apa pun yang diinginkan calon pemilik.
Rekomended memakai materi ini jikalau Anda berencana membuat tangga melingkar atau spiral.
Konstruksinya akan kokoh dan kondusif sampai puluhan tahun.
Tidak hanya itu, desain menjadi semakin tepat dan wah dengan memakai beton.
Namun yang perlu diperhatikan ialah area yang diharapkan untuk pembuatan tangga beton lebih luas dari pada material lainnya.
Hasilnya tidak akan maksimal apabila lahan rumah Anda sempit.
Waktu pengerjaan yang usang memang menjadi kelemahan dari beton.
Bahkan bias dua kali lebih usang dari material lainnya.
4. Kaca
Beberapa tahun terakhir membuat tangga dengan perlengkapan beling menjadi demam isu untuk menyebabkan ruangan lebih berkelas.
Proses pemasangannya tentu ekstra hati-hati lantaran beling mempunyai karakteristik gampang pecah.
Pemilihan material beling difungsikan juga untuk pencahayaan ruangan supaya memukau.
Perawatannya juga lebih ekstra demi keamanan para penggunanya.
Apabila Anda hendak membuat desain rumah modern, beling menjadi pilihan terbaik untuk tangga rumah Anda.
Perencanaan sebelum merealisasikan pembuatan tangga memanglah butuh waktu dan persiapan yang matang.
Mulai dari materi yang akan digunakan, desain elemen-elemen tangga, peletakannya, sampai mengatur ukuran yang ideal.
Hal terpenting dari tangga yang hendak Anda buat semestinya mengutamakan keselamatan Anda sendiri beserta anggota keluarga yang akan menggunakannya.
Oleh alasannya ialah itu pemilihan material yang berkualitas, ukuran yang memenuhi standar, serta tukang yang mengerjakannya dirundingkan dengan keluarga terlebih dahulu atau konsultasikan dengan hebat bangunan juga disarankan.
Referensi: